Salah satu cara menjadikan website supaya lebih cepat dan terasa ringan saat diakses oleh pengunjung website adalah dengan memanfaatkan web cache. Pada website berbasis WordPress, web cache banyak dilayani dengan penggunaan Plugin cache, diantaranya yang populer ada WP Fastest Cache, WP Rocket, WP Super Cache dan W3 Total Cache.
Dari keempat Plugin populer tersebut memiliki karakteristik yang sama yaitu memanfaatkan media local disk untuk menyimpan copy datanya.
Hal berbeda dengan Google Pagespeed Module, modul cache ini terinstall pada web server Apache maupun Nginx dan mempergunakan memori sebagai media simpanannya. Soal kemampuan baca serta penyajian data copy-nya, tentu memori akan lebih cepat dibanding local disk.
Google Pagespeed sendiri merupakan algoritma cache yang dibuat oleh Google untuk mempercepat waktu buka halaman dengan menerapkan praktik terbaik kinerja web secara otomatis ke halaman dan aset terkait (HTML, CSS, JavaScript, Image) tanpa mengharuskan lagi untuk memodifikasi konten atau alur kerja yang sudah ada.
Beberapa manfaat yang diperoleh dengan menggunakan Google Pagespeed Module untuk optimasi WordPress diantaranya adalah :
- Mengecilkan ukuran byte HTML, CSS, dan JavaScript.
- Mengoptimalkan cache file.
- Menggabungkan file JavaScript eksternal dan mengoptimalkannya.
- Mengoptimalkan pemuatan file dengan memprioritaskan CSS penting dan menunda JavaScript.
- Mengoptimalkan gambar melalui kompresi, konversi dari PNG ke JPG (jika tidak ada transparansi), mengubah ukuran gambar, dan mengonversi image ke format WebP (untuk browser yang mendukung WebP).
Baca juga :
Optimasi WordPress Menggunakan Image Format WebP
Untuk dapat menggunakan Google Pagespeed Module dapat dilakukan dengan cara mencari penyedia layanan hosting yang sudah menyertakan Google Pagespeed Module di dalam paket hostingnya atau dapat juga dilakukan dengan cara menginstall secara manual jika menggunakan Virtual Private Server.
Berikut instalasi Google Pagespeed Module pada Apache dan Nginx web server baik dari paket yang telah tersedia maupun manual install pada CentOS 7.
Apache Web Server
wget https://dl-ssl.google.com/dl/linux/direct/mod-pagespeed-stable_current_x86_64.rpm sudo yum install at # if you do not already have 'at' installed sudo rpm -U mod-pagespeed-*.rpm
Nginx Web Server
sudo yum install gcc-c++ pcre-devel zlib-devel make unzip libuuid-devel #[check the release notes for the latest version] NPS_VERSION=1.13.35.2-stable cd wget -O- https://github.com/apache/incubator-pagespeed-ngx/archive/v${NPS_VERSION}.tar.gz | tar -xz nps_dir=$(find . -name "*pagespeed-ngx-${NPS_VERSION}" -type d) cd "$nps_dir" NPS_RELEASE_NUMBER=${NPS_VERSION/beta/} NPS_RELEASE_NUMBER=${NPS_VERSION/stable/} psol_url=https://dl.google.com/dl/page-speed/psol/${NPS_RELEASE_NUMBER}.tar.gz [ -e scripts/format_binary_url.sh ] && psol_url=$(scripts/format_binary_url.sh PSOL_BINARY_URL) wget -O- ${psol_url} | tar -xz # extracts to psol/ #[check nginx's site for the latest version] NGINX_VERSION=1.18.0 cd wget -O- http://nginx.org/download/nginx-${NGINX_VERSION}.tar.gz | tar -xz cd nginx-${NGINX_VERSION}/ ./configure --add-module=$HOME/$nps_dir ${PS_NGX_EXTRA_FLAGS} make sudo make install
Sekarang sudah tahukan, pentingnya Google Pagespeed Module untuk optimasi WordPress? selain website lebih cepat karena layanan web cache yang berasal dari simpanan memory, juga meniadakan plugin cache pada fungsi yang sama sehingga menjadi lebih efisien.
di tunggu article selanjutnya