Tips Memilih DNS Agar Performa Website Menjadi Lebih Baik

Langkah pertama yang biasa dilakukan saat akan membangun website baru adalah membeli domain dan hosting. Untuk peruntukan bisnis, pemilihan alamat domain biasanya disesuaikan dengan Brand bisnis serta spesifikasi hosting biasa didasarkan pada waktu uptime server, SLA, Software yang digunakan dan lainnya.

Khususnya hosting ketika sudah terbeli, seringnya kita beranggapan bahwa sebuah layanan hosting dengan sejumlah spesifikasi yang telah terpenuhi akan dianggap berkualitas dan cukup untuk membuat performa website lebih baik tanpa memperhitungkan lagi sisi kualitas DNS dari hosting provider itu sendiri.

Padahal DNS merupakan unsur ketiga yang sangat penting setelah domain dan server hosting itu sendiri. DNS memiliki tugas penting dalam menghubungkan maupun menterjemahkan alamat Domain ke alamat IP dari server web kita yang hanya dapat dibaca oleh mesin, sehingga waktu yang diperlukan untuk DNS mulai saat request tersebut dikirim, diselesaikan sampai diterima memiliki dampak besar terhadap kecepatan website.

Selain itu, DNS juga menjalankan fungsinya dalam hal Failover dan Load Balancing. DNS Failover memungkinkan Request DNS untuk melakukan pengalihan ulang ke sekumpulan server lainnya jika terjadi kegagalan server. Sementara arsitektur Load Balancing akan mendistribusikan lalu lintas data melalui beberapa server DNS yang ada.

Jadi memiliki DNS yang optimal dalam hal request DNS, load balancing dan failover akan menjadi sangat penting untuk mendapatkan performa website yang lebih baik disisi pengguna situs.

Mengetahui Ukuran Kualitas DNS

Cara terbaik untuk mengetahui kualitas DNS adalah dengan mengujinya, pengujian ini akan dilakukan menggunakan dnsspy.io, dimana nantinya akan menitikberatkan pada 4 kriteria pengukuran yaitu :

  1. Connectivity, kemampuan DNS untuk merespon dengan benar atas query dari permintaan alamat domain.
  2. Performance, Response Time dari DNS.
  3. Resilience dan Security, berupa informasi lokasi, penyedia Name Server.
  4. DNS Records, informasi DNS publik yang tersedia.

Dan sebagai contoh kita akan menggunakan hasil pengujian DNS dari blog ini (ugemi.com) yang mendapatkan nilai B dengan rincian sebagai berikut :Connectivity mendapatkan skor 100%.

Tips Memilih DNS

Performance mendapatkan skor 100% dengan Response Time rata-rata 5ms.

Tips Memilih DNS

Resilience dan Security mendapatkan skor 50%.

Tips Memilih DNS

DNS Record mendapatkan skor 100%.

Tips Memilih DNS

Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa website ugemi.com memiliki performa baik yang ditunjukkan oleh skor B secara keseluruhan dari beberapa kriteria pengukuran.

Dan sebagai saran atau tips yang dapat dilakukan untuk mendapatkan minimal skor B pada DNS adalah sebagi berikut ini :

  1. Sebelum melakukan pembelian hosting, sebaiknya lakukan juga pengujian terhadap layanan DNSnya jika ingin tetap menggunakan DNS dari provider tersebut.
  2. Pilih Performance DNS yang memberikan nilai Response Time kurang dari 150ms, semakin kecil semakin baik.
  3. Pilih DNS Anycast, hampir mirip dengan cara kerja CDN, DNS Anycast memungkinkan beberapa nameserver DNS yang didistribusikan secara Geografis untuk dapat menghandle alamat IP yang sama. Request DNS dilayani oleh salah satu dari sejumlah server DNS yang didsitribusikan secara Geografis dan request akan dilayani dari DNS server terdekat klien ke server web.
  4. Pilih Hosting Provider dan Registrar Domain yang memberikan fitur layanan DNS Security (DNSSEC).
  5. Setting TTL pada pengaturan DNS menjadi lebih panjang periode waktunya, bisa Anda pakai per jam, harian, mingguan atau bulanan. TTL merupakan batas waktu yang diizinkan untuk mencache alamat IP. Jika pengaturan TTL terlalu cepat atau rendah maka dapat menyebabkan performa web menjadi lebih lambat karena klien harus pergi ke resolver atau domain otoritas untuk mendapatkan alamat IP.

Masukkan email untuk berlangganan artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *